oleh ; Arif Nur Cahyo
“Queen hasn't the imagination to play jazz — Queen hasn't the imagination, for that matter, to play rock & roll” (Dave Marsh, Rolling Stone, 8 Februari 1979). Sebuah petikan pedas dari salah seorang redaktur Rolling Stones ini mungkin cukup membuat hati para fans Queen yang membacanya mendidih seperti sayuran rebus yang sudah matang. Namun petikan pedas ini membuat album ini menjadi menarik untuk kembali di bedah untuk menunjukkan apakah Dave Marsh ini benar atau adakah sesuatu yang menarik atau setidaknya sesuatu yang mematahkan pernyataan Dave Marsh tersebut.
CD Jazz |
Jazz merupakan album studio ketujuh yang dirilis oleh Queen pada tanggal 10 November 1978. Album ini dibuat sejak bulan Juli hingga Oktober 1978 di Mountain Studios, Montreux, Swiss dan Super Bear Studios, Berre Les Alps, Perancis. Album ini juga merupakan sebuah ajang reuni singkat Queen dengan produser lamanya, Roy Thomas Baker setelah dua album sebelumnya yaitu A Day At The Races dan News Of The World di produksi oleh Queen secara mandiri. Album ini mendapat pujian juga mendapat kritikan yang tak kalah kerasnya. Salah satu celah kritik tersebut adalah penggunaan nama album dengan konten musik yang sangat berlainan.
MUSTAPHA
Lagu Mustapha ini menunjukkan bahwa ketimbang menunjukkan citarasa musik Jazz, Freddie lebih berminat untuk membuat eksperimen kecil dengan musik heavy rock dengan nuansa Timur Tengah. Lirik lagu ini bersifat trilingual dengan menggunakan Bahasa Inggris, Arab dan Persia. Walaupun mayoritas bahasa dalam lirik tersebut masih diperdebatkan namun kita masih bisa memahami beberapa lirik Inggris dan Arab didalamnya (seperti kata Allah, Mustapha, Ibrahim, Assalamu’alaikum, Alaikum Salam). Analisis pribadi untuk saat ini yang bisa diduga adalah bahwa lagu ini mencerminkan kecintaan Freddie pada tanah kelahirannya, Zanzibar yang mayoritas penduduknya beragama Islam atau kecintaan terhadap keluarganya yang memiliki darah Persia yang cukup kental. Harus diakui lagu Mustapha ini cukup penting karena melalui lagu ini kita bisa mendapatkan gambaran mengenai sebuah konsep Arabian Heavy Rock. Ulikan gitar Brian, petikan bass John, serta cengkok vokal dan Freddie menghasilkan sebuah musik Rock yang dipadukan dengan alunan nada khas musik Timur Tengah yang cukup kental.
FAT BOTTOMED GIRLS
Riff gitar Brian yang heavy, harmoni vocal Brian dan Freddie, gebukan drum Roger yang sangat kuat serta permainan sliding bass John yang keren, membuat lagu ini menjadi salah satu lagu heavy rock Queen yang difavoritkan. Serta dari beberapa review yang saya baca, ternyata untuk pertama kalinya Queen memainkan sebuah lagu dengan settingan nada dasar D untuk gitar dan bass (dikenal dengan istilah Drop-D Tune). Dalam versi live, Harmonisasi vokal dilakukan dengan susunan Freddie yang menyanyikan seluruh lagunya, Roger bagian harmonisasi vokal untuk nada tingginya, dan Brian untuk nada rendahnya. Lagu ini memiliki pasangan khusus yang kebetulan berada dalam album yang sama yaitu Bicycle Race. Perhatikan persilangan bait lirik diantara kedua lagu tersebut ketika menjelang Coda (akhir lagu) terdengar perkataan Freddie “Get on your bikes and ride” yang mengacu kuat kepada lagu Bicycle Race serta pada lagu Bicycle Race pada bagian bridge yaitu “fat bottomed girls they’ll be riding today”
BICYCLE RACE
Lagu Bicycle Race terinspirasi dari acara perlombaan sepeda tingkat internasional di Perancis, yang dikenal dengan Tour de France. Ketika Queen sedang dalam proses pembuatan album Jazz di Perancis. Freddie Mercury yang secara tidak sengaja menonton perlombaan tersebut (karena lokasi rekamannya tidak jauh dari rute perlombaan tersebut. Lagu ini terlihat sederhana dan cukup mudah ditangkap oleh para penggemarnya terutama pada bagian awal lirik dan reffrainnya. Namun dalam konteks musikalitasnya harus diakui lagu ini memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Intro gitar Brian May dalam lagu ini merupakan salah satunya. Harus diakui suara gitar Brian yang telah di-multitrack-kan meghasilkan sebuah harmonisasi gitar yang sangat unik namun sangat tricky sehingga orang awam mengira Brian mempunyai kecepatan tangan yang luar biasa atau ada dua gitar yang dimainkan padahal itu merupakan sebuah trik bunyi gitar khas Brian May. Teknik gitar ini hanya satu dari kerumitan yang dijumpai. Penggunaan chord yang sangat tidak biasa, penggunaan dua birama dalam satu lagu, serta teknik multi-track vocal warisan dari lagu Bohemian Rhapsody.
Bicycle Race juga terkenal karena video klipnya yang kontroversial yaitu sebuah perlombaan sepeda yang diikuti oleh 65 perempuan dengan tidak menggunakan busana sama sekali. Proses shooting video ini dilakukan di Stadion Wimbledon oleh Dennis de Vallance. Video ini telah mengalami proses sensor bahkan dilarang di beberapa negara. Pihak Queen sendiri akhirnya harus membayar ganti rugi untuk sadel sepeda yang sudah digunakan.
JEALOUSY
Merupakan satu dari lagu balada Queen yang dijumpai dalam album ini (lainnya adalah In Only Seven Days dan Leaving Home Ain’t Easy) Lagu ini benar-benar menggambarkan tentang perasaan seorang pencemburu yang menyesali posisinya (sebagai seorang pencemburu pastinya). Ekspresi ini dipertegas pada bagian lirik “To fall in love was my very first mistake”. Sepanjang lirik ini terlihat bahwa lagu ini ditujukan kepada pasangan yang dianggap oleh sang penulis lagu sebagai penyebab dirinya berubah menjadi seorang pencemburu. Bahkan pada akhir liriknya ia tidak peduli apabila ia harus hidup atau mati asalkan ia tidak kehilangan kekasihnya. Benar-benar curahan hati seorang pencemburu yang sangat indah untuk didengar.
Mengenai musik harus diakui ada satu poin unik dari kreativitas Queen disini. Apabila kita mendengarkan secara seksama suara petikan gitar dalam lagu ini bukanlah seperti gitar akustik biasa melainkan lebih menyerupai sebuah Sitar (alat musik petik asal India). Namun yang terjadi sebenarnya adalah Brian tidak bermain Sitar. Ia hanya memasang sehelai dawai piano di bagian fret gitar sehingga menghasilkan bunyi mendengung layaknya suara Sitar. Info menarik dari Lagu ini adalah sang beruang merah, Uni Soviet menempatkan lagu ini sebagai satu dari Official Song for 1980 Moscow Summer Olympics.
IF YOU CAN’T BEAT THEM
“Ballad and Soulful” itulah dua kata yang bisa diberikan untuk menggambarkan penulisan lagu dan aransemen musik ala John Deacon. Pada tahun 1970an Deaky banyak menulis lagu-lagu yang bersifat relaxing seperti Misfire dan Who Needs You kemudian beberapa lagu balada seperti You’re My Best Friend,You And I, dan di album Jazz sendiri yaitu In Only Seven Days. Tapi untuk kasus lagu yang satu ini, Deaky membuat kejutan dengan menulis lagu yang memiliki nuansa musik rock yang kental. Bahkan gitar solo dalam lagu ini disebut sebagai solo gitar terlama diantara lagu-lagu album studio Queen manapun karena durasinya mencapai dua menit.
LET ME ENTERTAIN YOU
Lirik dalam lagu ini menggambarkan kecintaan Queen kepada audience dan bentuk kesiapan Queen untuk menghibur penontonnnya kapanpun dan dimanapun mereka berada. Lagu ini secara tidak langsung sebagai wujud terima kasih Queen kepada EMI dan Elektra yang saat itu berperan sebagai distributor bagi album-album Queen.
DEAD ON TIME
Benar-benar lagu Queen yagn sangat ideal untuk dibawakan secara live walau pada kenyataannya sepanjang tour Jazz, Queen tidak pernah membawakan lagu tersebut. Lagu ini benar-benar mencirikan konsep musik traditional heavy rockala Queen. Permainan gitar yang cepat dan agresif ditunjang oleh permainan drum Roger yang memiliki tingkat kecepatan yang cukup luar biasa dan intens. Lagu ini juga sekilas memiliki kemiripan dengan lagu Keep Yourself Alive terutama riff-riff gitarnya Brian May. Lagu ini ditutup dengan suara petir yang berasal dari suara recorder portabel milik Brian May yang sebelumnya mengambil rekaman dari suara hujan petir ketika rekaman berlangsung.
IN ONLY SEVEN DAYS
Lagu balada Queen yang indah dan simpel (dalam kasus lirik). Lagu ini hasil kreasi dari John Deacon. Lagu ini bisa dibilang bentuk pertanggung jawaban penuh Deacon terhadap karyanya. Dia yang memainkan gitar akustik dan juga gitar elektriknya. Lirik lagu ini bila kita cermati adalah sebuah gambaran kisah unik tentang seorang pria yang bertemu dengan seorang gadis yang tidak ia kenal saat sedang berlibur namun hingga akhir liburan ia tidak kunjung berhasil menaklukkan gadis itu hingga masa liburan sang pria berakhir.
DREAMERS BALL
Bisa dibilang satu-satunya lagu Queen yang menghormati nama cover albumnya (yaitu Jazz). Karena lagu ini satu-satunya yang benar-benar memiliki unsur nuansa Jazz yang cukup kental. Lagu ini dibuat oleh Brian May sebagai penghormatan kepada Elvis Presley yang meninggal pada tanggal 16 Agustus 1977. Gaya musik Jazz yang digunakan Brian dalam lagu ini menggunakan gaya musik Jazz starndart tahun 1930-an. Sebagai pengganti brass section yang menjadi bagian tak terpisahkan dari musik tersebut, Brian memanfaatkan membagi sound gitarnya menjadi tiga bagian yang diharmonisasikan sehingga terdengar seperti suara brass section dalam musik Jazz.
FUN IT
Lagu ciptaan Roger Taylor ini muncul dengan konsep yang sangat unik bahkan bisa dibilang lagu ini tidak seharusnya berada dalam album Jazz, mungkin lebih tepatnya labum Hot Space (1982). Karena lagu ini lebih bernuansa funk ketimbang jazz ataupun rock. Walaupun unsur musik rock dalam lagu ini masih terjaga dengan keberadaan riff-riff gitar dari Brian. Pada lagu ini untuk pertama kali Roger Taylor melakukan sebuah terobosan dengan menggunakan drum elektronik. Padahal dalam pakem musik Queen tahun 1970an sangat dihindari penggunaan Synthesizer dan Drum Elektrik.
LEAVING HOME AIN’T EASY
Merupakan sebuah musik folk ballad dari Brian May. Kekuatan utama pada lagu ini adalah intro piano dari Freddie, sound gitar akustik yang sangat dominan sepanjang lagu ini serta yang paling mengejutkan adalah kenyataan bahwa lagu ini untuk bagian vokalnya semua dinyanyikan oleh Brian May sendiri. Mulai dari untuk suara utamanya, maupun bagian harmonisasinya bahkan apabila kita mendengar bagian vokal yang mendekati range falsetto pada bagian Bridge, jangan langsung mengambil dugaan bahwa itu Freddie. Semua bagian vokal dari lagu ini dikerjakan oleh Brian May seluruhnya.
DON’T STOP ME NOW
Siapa tak kenal lagu ini. Sebuah lagu yang menjadi satu dari trademark Queen sepanjang masa (selain Bohemian Rhapsody, We Will Rock You, dan We Are The Champions). Lagu ini didominasi oleh petikan bass Deacon, tabuhan drum Roger dan suara denting piano Freddie. Brian May hanya ambil bagian untuk solo gitar yang sangat pendek durasinya dan bagian backing vokal. Harmoni vokalnya juga menjadi kekuatan tersendiri bagi lagu ini. Donald A. Guarisco dalam reviewnya di All Music.com pada tahun 2011 menggambarkan bahwa harmoni vokal dalam lagu ini merupakan sebuah contoh bagaimana sebuah harmoni vokal Queen bisa dimainkan untuk petunjukan chorus line (grup tari yang mampu menari dan menyanyi secara serentak dan biasanya digunakan untuk pertunjukkan Broadway)
MORE OF THAT JAZZ
Pada album A Night At The Opera (1975) kita disuguhkan dengan sebuah lagu yang mengekspresikan kemarahan Freddie Mercury yang berjudul Death On Two Legs (Dedicated To…) maka pada album Jazz ini kita akan mendengar ekspresi kemarahan Roger Taylor dalam lagu More of That Jazz. Lagu ini mengekespresikan kemarahan Roger Taylor terrhadap kondisi masyarakat Inggris saat itu yang saat memarginalkan musik Rock n Roll. Pada lagu inilah kekuatan vokal Roger mencapai puncaknya setelah sebelumnya di lagu In The Lap Of The Gods di Album Sheer Heart Attack (1974). Info ditemukan di situs wikipedia adalah sebuah kejutan khusus untuk lagu ini. BIG CREDITS FOR ROGER MEDDOWS TAYLOR WHO PLAYED THE ENTIRE INSTRUMENTS IN THIS SONGS. Dia bermain drum, gitar elektrik, bass, sekaligus menyanyi. Pada bagian outro terdapat potongan lagu-lagu album Jazz lainnya seperti Mustapha, Bicycle Race, dan Fat Bottomed Girls.
Pada akhirnya, harus diakui bahwa album Jazz ini memang agak sedikit menipu banyak kalangan musik pada saat album itu dirilis sehingga wajar apabila majalah musik internasional seperti Rolling Stone melontarkan kritik yang sangat pedas. Namun justru bila kita simak dan dengarkan album ini baik-baik cukup banyak terobosan yang dilakukan oleh Queen yang bahkan belum tentu band lain pun benar-benar mau dan serius untuk mencobanya. Mulai dari konsep Arabian Heavy Rock dalam lagu Mustapha, Bicycle Race dengan konsep perpindahan chord gitar yang sangat tidak biasa untuk sebuah lagu rock, hingga trik suara gitar harmoni Brian pada lagu Dreamers Ball. Maka tidak heran mengapa album Jazz pada satu sisi sangat dikagumi namun di sisi lainnya di kritik habis-habisan walau masalah dari kritik tersebut adalah perbedaan nama pada album dengan konten musiknya
Salam kenal Mas Arif... Saya baru aja bergabung di komunitas ini.
ReplyDeleteSudah sejak SD kenal dan jadi fans Queen, bahkan sampai sekarang masih dan selalu jadi fans Queen, tapi baru sekarang gabung di komunitas fans nya Queen, well kata orang better late than never ya, hehehe...
Mengenai album Jazz, jujur ini adalah album favorite saya. sulit saya jelaskan alasan saya sangat menyukai album ini, seperti ada daya tarik (buat saya pribadi) untuk mendengarkan dan menyimak album ini.
Tapi bukan berarti album-album Queen lainnya saya gak suka, saya fans dengan semua album Queen.
Sekali lagi salam kenal Mas... Senang bisa bergabung di komunitas ini, tuobz 2 jempol,,,