Friday, 20 February 2015

Made in Heaven (1995)-Review#01

Oleh: Arif Nur Cahyo
Rilisan Made in Heaven

Made In Heaven merupakan album studio ke-15 dari Queen yang dirilis pada 6 November 1995. Album ini merupakan album terakhir yang melibatkan seluruh personil Queen (setidaknya hingga album Queen Forever dirilis). Album ini sejatinya adalah sebuah album yang akan disiapkan untuk dirilis pada tahun 1993 begitulah yang tertulis dalam majalah Queen karya Ken Dean. Namun Freddie yang harus berjuang keras melawan penyakit HIV/AIDSnya yang semakin hari semakin parah pada akhirnya tidak mampu mengejar target tersebut. Pada tanggal 24 November 1991, sehari setelah pengumuman kepada publik tentang penyakitnya, Freddie menghembuskan nafasnya yang terakhir. Kematian Freddie selain menyisakan duka yang mendalam bagi para personil Queen dan penggemar di seluruh dunia, juga meninggalkan beberapa PR materi rekaman yang belum terselesaikan karena Freddie saat itu sudah terlalu sakit untuk bisa menyelesaikan proses rekaman tersebut.

Materi yang tidak selesai tersebut merupakan dua lagu yang sempat Freddie rekam bersama personil Queen lainnya yaitu A Winter’s Tale, You Don’t Fool Me dan Mother Love. Kemudian Queen menambahkan dua lagu solo sebagai penghormatan khusus untuk Freddie yaitu Made In Heaven dan I Was Born to Love You dari album Mr.Bad Guy yang diaransemen ulang oleh Queen yang awalnya bernuansa beat menjadi musik heavy rock yang khas Queen. Queen juga membongkar kembali beberapa rekaman yang tidak dirilis seperti Too Much Love Will Kill You, Let Me Live,  It’s A Beautiful Day dan Heaven For Everyone.
Kaset Made in Heaven

Album ini merupakan sebuah kesuksesan yang pahit bagi Queen. Karena album ini dirilis di saat Queen masih belum lepas sepenuhnya dari dampak kehilangan seorang vokalis sekaligus bandleader mereka, Freddie Mercury. Justru di saat masa-masa berduka, album ini meluncur dengan suksesnya menyusul Innuendo yang sebelumnya memuncaki chart album di Inggris. Bahkan album ini mendapat empat sertifikat platinum menurut surat kabar The Guardian. Tidak hanya di Inggris, sebanyak 25 negara menempatkan album ini berada di puncak chart album mereka. Bahkan Brian May pada tahun 2013, mennyatakan bahwa album Made In Heaven ini merupakan “album Queen terindah yang pernah dibuat”

Berikut ini adalah review lagu-lagu dalam album Made In Heaven

IT’S A BEAUTIFUL DAY
Lagu ini merupakan usaha awal Freddie untuk membuat album solo dengan mencuri waktu pada saat-saat sesi rekaman album The Game (1980). Lagu ini pada awalnya hanyalah terdiri dari vokal yang diiringi oleh piano. Bagian orkestranisasi dari lagu ini (yang dikerjakan dengan Synthesizer) merupakan ide dari John Deacon. Lagu ini cocok buat sahabat-sahabat yang sedang memulai hari-hari baru, dengan segala sesuatu yang baru. Gambaran dalam lirik ini lebih menceritakan kepada seseorang yang merasakan suatu kebangkitan kembali setelah mengalami masa-masa terburuk dalam hidupnya.

MADE IN HEAVEN
Lagu ini aslinya adalah karya Freddie Mercury yang muncul dalam album solonya yaitu Mr.Bad Guy (1985). Lagu ini dalam wujudnya sebenarnya adalah lagu pop balada dengan dominasi penuh oleh sound pianonya. Melalui tangan dingin Brian, John dan Roger, lagu ini langsung berubah menjadi sebuah powerful ballad dengan distorsi gitar Brian May yang sangat kuat didukung dengan karakter vokal Freddie yang tak kalah kuatnya. 

LET ME LIVE
Lagu ini secara liriknya memiliki makna yang cukup dalam yaitu keinginan seseorang untuk mendapat kesempatan baru untuk memperbaiki hidupnya. Lagu ini menurut saya cukup unik karena untuk pertama kalinya lagu ini dinyanyikan secara bergantian oleh tiga personil sekaligus yaitu Freddie, Roger dan Brian. Backing vokal yang menyanyi dengan gaya seperti paduan suara di gereja membuat lagu ini semakin powerful. Lagu ini rencananya akan direkam dengan kolaborasi antara Queen dengan Rod Stewart dan direncanakan akan masuk ke album The Works pada tahun 1984 namun karena masalah hak cipta lagu ini tidak jadi dimasukkan ke album. Masalah hak cipta ini muncul karena kesamaan lirik lagu dengan sebuah lagu jazz Amerika yang dipopulerkan oleh Erma Franklin (1958) yang berjudul Piece of My Heart.

MOTHER LOVE
Merupakan satu dari lagu yang direkam oleh Freddie Mercury bersama Queen untuk yang terakhir kalinya. Lagu ini, bisa dibilang merupakan “tembakan salvo meriam terakhir” dari Freddie Mercury sebelum akhirnya benar-benar tenggelam dalam penyakit HIV/AIDS yang semakin mengganas hingga kematiannya pada 24 November 1991. Lirik dalam lagu ini lebih menceritakan kepada sebuah kerinduan akan kasih sayang ibunya, setelah mengalami perjuangan hidup yang keras dimana orang tersebut berusaha menyelamatkan diri dari kejamnya dunia yang dihadapi untuk kembali kepada dunia yang lebih indah yaitu dunia keluarga atau dalam pengertian lagu ini kembali kepada ibunya. Lagu ini diciptakan oleh Freddie Mercury dan Brian May, dan direkam saat kondisi badan Freddie yang naik turun. Ketika kondisi Freddie saat itu sudah benar-benar drop, ia memutuskan untuk rehat sejenak dan kembali ke London untuk beristirahat. Ia berjanji akan kembali ke Monterux dan menyelesaikan rekaman tersebut. Sayangnya, Freddie pun tidak kunjung hadir maka akhirnya Brian May menyelesaikannya bahkan ia juga menyanyikan bait terakhir dari lagu tersebut. Nuansa musik dari lagu ini pun juga sangat  gloomy  sangat menggambarkan kondisi Freddie yang saat itu berada pada ambang kematiannya. Instrumen dalam lagu ini didominasi oleh Keyboard yang dimainkan oleh Freddie dan petikan Gitar Brian yang lembut. Dalam lagu ini juga dipasang beberapa sampel lagu dari konser Wembley 1986 yaitu One Vision dan Tie Your Mother Down  serta sampel dari lagu Goin Back karya Goffin/King yang sempat direkam oleh Freddie Mercury dengan pseudonym Larry Lurex.

MY LIFE HAS BEEN SAVED
Deacon kembali menunjukkan kemampuannya sebagai penulis lagu-lagu balada Queen dengan kualitas yang tidak kalah dengan Freddie. Lagu ini pada awalnya diciptakan oleh Deacon pada sekitar tahun 1987-88. Dengan bantuan David Richards, John Deacon berhasil menyelesaikan lagu ciptaannya, khususnya di bagian Bass dan Keyboardnya, kemudian Freddie merekam vokalnya, dan akhirnya diselesaikan oleh seluruh personil Queen. Lagu ini dirilis sebagai side-B dari singel dari lagu Scandal pada tahun 1989. Ternyata, terjadi perbedaan aransemen dalam versi Made in Heaven dengan versi singelnya. Pada versi singel, kita akan mendengar intro gitar dan keyboard secara bersamaan pada awal lagu namun dalam versi Made In Heaven hanya intro Keyboardnya saja pada awal lagu sedang intro gitarnya baru akan kita dengar pada pertengahan lagu.  Pada versi Made in Heaven juga, John Deacon bermain Bass, Keyboard dan Gitar.

I WAS BORN TO LOVE YOU
Lagu ini sebelumnya juga merupakan lagu solo Freddie Mercury yang berasal dari album Mr.Bad Guy (1985). Lagu ini kemudian diaransemen ulang oleh Brian, Roger dan John dengan nuansa heavy rock khas Queen. Permainan gitar Brian yang sangat agresif dan permainan drum Roger yang tak kalah agresifnya mendorong kita untuk kembali kepada masa-masa kejayaan Queen. Dari suara drum dan gitarnya serta bassnya kita akan merasakan kembali suasana Magic Tour tahun 1986. 

HEAVEN FOR EVERYONE
Lagu ini diciptakan oleh Roger Taylor pada tahun1987. Sangat berbeda dengan lagu-lagu ciptaan Roger lainnya yang bernuansa heavy rock dan funk, lagu ini cenderung bernuansa pop. Lagu ini dikabarkan diciptakan untuk Joan Armatrading. Lagu ini kemudian direkam sendiri oleh Roger Taylor dan bandnya The Cross. Freddie yang berkunjung ke studio tempat Roger dan The Cross melakukan rekaman, memberi ide bagaimana cara menyanyikannya. Freddie pun akhirnya menyanyikan lagu tersebut. Lagu tersebut dirilis di Inggris pada tahun 1987 dalam album The Cross berjudul Shove It. Lagu ini kembali diaransemen oleh Queen untuk album Made In Heaven (1995). Perbedaan versi Queen dengan The Cross adalah adanya narasi cerita yang mengiringi lagu tersebut. Pada versi The Cross, pada awal lagu terdapat ada sebuah narasi cerita. Kemudian dalam versi The Cross, Roger yang sepenuhnya menjadi backing vokal Freddie sepanjang lagu tersebut. Sedangkan dalam versi Queen, Roger dan Brian yang menjadi backing vokalnya kemudian terdapat intro gitar dari Brian May pada pertengahan lagu. 

TOO MUCH LOVE WILL KILL YOU
Lagu ini sebenarnya direkam pada sesi album The Miracle (1989). Lagu ini ditulis oleh Brian May, Elizabeth lamers, dan Frank Musker. Album ini sebenarnya direncanakan untuk masuk ke dalam album The Miracle, namun penyelesaian soal legalitas lagu tersebut dengan perusahaan yang menanungi Lamers dan Musker ternyata berbelit-belit sehingga diputuskan untuk tidak jadi di rilis. Ketika sesi rekaman Made in Heaven dimulai, Brian, John dan Roger mulai memodifikasi lagu tersebut dengan menggabungkan materi rekaman yang lama yang hanya terdapat vocal dan piano Freddie saja dengan rekaman instrumental Queen yang baru. Lagu ini menceritakan mengenai dampak menyedihkan dari seseorang ketika ia jatuh cinta terlalu dalam berikut beberapa bait yang menceritakan hal tersebut
Too much love will kill you
Just as sure as none at all.
It'll drain the power that's in you
Make you plead and scream and crawl
And the pain will make you crazy
You're the victim of your crime
Too much love will kill you
Every time

Too much love will kill you
It'll make your life a lie
Yes, too much love will kill you
And you won't understand why
You'd give your life you'd sell your soul
But here it comes again
Too much love will kill you
In the end...
In the end.
Dua bait ini menurut saya sudah cukup menjelaskan maksud lagu yang disampaikan. Ketika seseorang berusaha untuk mencintai pasangannya secara membabi buta berdasarkan lagu ini hanya membuang banyak energi, apalagi bila cinta tersebut berakhir dengan kegagalan maka perasaan sakit yang dirasakan akan sangat luar biasa dan pada akhirnya dia akan melakukan sesuatu yang justru merusak dan membahayakan dirinya sendiri. Bahkan terakhir menceritakan suatu dampak mengerikan lainnya yaitu ketika seseorang yang sudah sangat mencintai pasangannya akhirnya, kehilangan jati dirinya yang sesungguhnya.

YOU DON’T FOOL ME
Lagu ini juga merupakan lagu yang termasuk tiga lagu terakhir yang direkam Queen bersama Freddie Mercury.  Kita yang baru mendengarnya agak sedikit tertipu karena sound dari lagu ini akan membuat kita mengira bahwa lagu ini merupakan lagu dari sesi album Hot Space yang tidak dirilis, padahal sebenarnya lagu ini memang benar-benar sebuah materi album baru yang akan dipersiapkan oleh Queen. Dalam konteks liriknya lagu ini jika disandingkan bersama Play the Game dan It’s A Hard Life sebagai trilogi lagu Queen yang menceritakan tentang kerasnya perjuangan hidup.

A WINTER’S TALE
Diklaim sebagai lagu Queen yang ditulis oleh Freddie Mercury untuk yang terakhir kalinya. Lagu ini terinspirasi dari keindahan salju di Swiss ketika sedang dalam proses rekaman album di Montreux Mountain Studio. Lagu ini bisa dibilang titik puncak perjuangan Freddie dalam melawan penyakitnya. Freddie benar-benar mencurahkan seluruh tenaganya untuk menyelesaikan secara penuh lagu ini. Permainan gitar Brian May yang lembut juga semakin memperkuat unsur emosional dari lagu ini. 

IT’S A BEAUTIFUL DAY (REPRISE)
Merupakan kelanjutan dari lagu It’s A Beautiful day dengan beberapa modifikasi seperti menempelkan track lagu “Seven Seas of Rhye” pada lagu tersebut. Lagu tersebut diakhiri dengan teriakan Yeah khas Freddie.
CD Made in Heaven (remaster 2011 dan 1995)


Queen telah menunjukkan komitmennya dalam bermusik walaupun masih dalam kondisi duka yang sangat mendalam karena kehilangan seorang vokalis sekaligus pemimpin band mereka, Freddie Mercury. Kematian Freddie Mercury sepertinya memberi dampak yang cukup signifikan bagi kesuksesan album Made In Heaven di pasaran musik dunia. Dengan adanya tiga lagu yang direkam pada hari-hari terakhir Freddie menjelang kematiannya menjadi daya tarik tersendiri. Bisa dikatakan album ini adalah sebuah “Kesuksesan Pahit bagi Queen”.

Foto: Koleksi Danang Suryono

7 comments:

  1. Hidden track sepanjang 22 menit 32 detik ini apa bisa disebut dalam tracklist itu mas Arif?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh iya mas danang jadi yang hidden track itu memang sebenarnya sebuah eksperimen dari David Richards dengan Synthesizermnya yang awalnya digunakan sebagai intro dari It's a Beautiful Day yang dipanjangkan oleh David Richards dengan menggandakan intro tersebut sehingga kesannya intro tersebut panjang padahal lagu itu berputar pada nada yang sama (Istilahnya Looping). Oleh David Richards dimasukkan beberapa echo dari vokal-vokalnya Freddie untuk menutupi trik tersebut. Terkait posisinya dalam track lagu Made In Heaven memang ada dua kelompok fans yang agak bertentangan yaitu menginginkan It's A beautiful Day (reprise), Yeah, dan Hidden track tersebut digabung menjadi satu dengan nama It's A Beautiful Day (Reprise) tapi kelompok lainnya menentang penyatuan tersebut dalam satu track.

      Delete
  2. Istimewa ulasannya,semoga fans Queen yang usia remaja semakin mengerti siapa Queen sesungguhnya sebagai band legenda

    ReplyDelete
  3. Nice review...lagu the winter's tale saya paling favorit di album ini

    ReplyDelete
  4. Nice review...lagu the winter's tale saya paling favorit di album ini

    ReplyDelete
  5. Saya pernah punya pengalaman unik dengan album ini, dulu saya pernah beli kaset nya dan secara tidak terduga ada tambahan 1 lagu queen yang berjudul "Spread Your Wings" versi Live Killers 1978, awalnya saya kira memang secara official di masukan sebagai bonus lagu, tapi ternyata perusahaan rekamannya salah rekam ha ha ha, buktinya di versi CD dan kaset lainnya tidak ada.

    ReplyDelete